pada saat pertempuran sengit terjadi di margo lunyu, posisi di sebelah selatan bukit Hanggareksa, pasukan Pangeran Diponegoro ditarik bergeser ke timur ke arah Jaten (Tanggulasih), pasukan kompeni tiada henti-hentinya menembakan meriamnya dari arah margolunyu... beberapa peluru mengenai pusaka yang dikenakan para prajurit Pangeran Diponegoro, anehnya mortir/peluru meriam tidak meledak, justru peluru mental ke arah timur laut....pemandangan aneh tersebut terlihat jelas oleh beberapa pasukan Pangeran Diponegoro yang berada di sebelah selatan Jaten...mereka berujar " iki awake ndewek ra iso ngewangi sedulur kang lagi kaserang walandi, isone ndelengake/nyawang".. seterusnya mereka berujar, " suk mben tlatah kene sun arani Sawangan".